Laporan Praktikum Kimia Titrasi Asam Basa

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
TITRASI ASAM BASA







Disusun Oleh:
Eka Wahyu Budi Asih
Kelas : XI IPA
NIS : 2840

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SMA NEGERI 1 PATUK
2014/2015

A.   TOPIK
Topik dari percobaan ini ialah titrasi asam basa.

B.   TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar asam cuka melalui
titrasi asam basa.

C.   LANDASAN TEORI
Titrasi merupakan salah satu teknik analisis kimia kuantitatif yang dipergunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu, dimana penentuannya menggunakan suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya secara tepat. Pengukuran volume dalam titrasi memegang peranan yang amat penting sehingga ada kalanya sampai saat ini banyak orang yang menyebut titrasi dengan nama analisis volumetri. Larutan yang dipergunakan untuk penentuan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya disebut larutan standar atau titran. Sedangkan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya disebut sebagai analit.
Titran ditambahkan sedikit demi sedikit pada analit sampai diperoleh keadaan dimana titran bereaksi secara equivalen dengan analit, artinya semua titran habis bereaksi dengan analit (titik equivalen). Titik equivalent dapat ditentukan dengan berbagai macam cara, cara yang umum adalah dengan menggunakan indikator (misalkan PP). Indikator akan berubah warna dengan adanya penambahan sedikit mungkin titran, dengan cara ini maka kita dapat langsung menghentikan proses titrasi.
Acidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitatif volumetric berdasarkan reaksi netralisasi. Acidimetric adalah reaksi netralisasi (titrasi) larutan basa dengan larutan standar asam. Alkalimetri adalah reaksi netralisasi (titrasi) larutan asam dengan larutan standar basa. Jadi, keduanya dibedakan pada larutan standarnya. Penentuan kadar CH3COOH dalam asam cuka perdagangan cara alkalimetri ini menggunakan larutan NaOH sebagai larutan standar basa atau titrasi basa. Pada titrasi asam asetat dengan NaOH sebagai larutan standar akan dihasilkan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, dengan persamaan sebagai berikut:

NaOH(aq) + CH3COOH(aq)  → CH3COONa(aq) + H2O(l)

Pada merk asam cuka yang akan kita uji, kadar asam cuka tertara  5% pada labelnya. Dan praktikum kali ini akan dilakukan percobaan untuk menyelidiki kebenaran label tersebut dengan menggunakan titrasi alkalimetri. Perlu diperhatikan bahwa dalam titrasi digunakan larutan relatif encer. Oleh karena itu, asam cuka perdagangan harus diencerkan terlebih dahulu. Karena jika tidak diencerkan maka akan memerlukan larutan NaOH yang terlalu banyak. Hal ini selain tidak praktis, juga tidak mempunyai ketelitian yang baik.

D.   ALAT DAN BAHAN
1.   Alat:
a. Buret
b.Labu elenmeyer
c. Pipet tetes
d.            Gelas kimia
e. Labu ukur
2.   Bahan:
a.  Asam cuka 5%
b.  Larutan NaOH 0,01 M
c.  Indikator PP

E.   LANGKAH KERJA
1.      Buatlah larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL dengan menggunakan labu ukur.
2.      Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL.
3.      Ambil 5 mL asam cuka perdagangan, lalu encerkan sampai volume 100 mL dalam labu ukur.
4.      Masukkan 10 mL larutan asam cuka yang telah diencerkan ke dalam erlenmeyer, kemudian tetesi dengan indikator PP sebanyak 2 tetes.
5.      Tetesi larutan asam cuka dengan larutan NaOH 0,1  M. Penetesan harus dilakukan secara hati-hati dan labu erlenmeyer terus-menerus digoncangkan. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
6.      Hitung volume NaOH 0,1  M yang digunakan. Catat dalam tabel hasil pengamatan!
7.      Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data.
8.      Hitunglah kadar asam cuka perdagangan tersebut.

F.    TABEL HASIL PENGAMATAN
No.
Volume NaOH awal (mL)
Volume NaOH akhir (mL)
Volume NaOH terpakai (mL)
1.
0
14
14
2.
14
25,5
11,5
3.
25,5
37,5
12
Rata-rata
12,5

G.  ANALISA DATA
1.      Berapa konsentrasi molar larutan asam cuka encer?
Jawab:
Va . Ma . na = Vb . Mb . nb
10 . Ma . 1  = 12,5 . 0,1 . 1
10Ma          = 1,25
Ma              = 1,25/10
Ma             = 0,125 M

2.      Berapa konsentrasi molar larutan asam cuka dalam botol?
Jawab:
V1 . M1      = V2 . M2
10 . M1      = 100 . 0,125
10M1         = 12,5
M            = 12,5/10
M1             = 1,25 M

3.      Berapa kadar asam cuka botol?
(Asam cuka murni 18M dijadikan dalam satuan %)
Jawab:
M. Cuka botol x 100%      = 1,25/8  x 100%
= 125/8 %
                                          = 6,72 %

Dalam tabel hasil pengamatan, jumlah NaOH yang terpakai pada percobaan 1 dengan percobaan 2 dan 3 jumlahnya cenderung berbeda jauh. Hal ini disebabkan karena perbedaan jumlah PP yang digunakan pada percoban 1 dengan percobaan 2 dan 3. Pada percobaan 1, jumlah PP hanya 1 tetes, sehingga volume NaOH yang terpakai cukup banyak, sedangkan percobaan 2 dan 3 jumlah PP tepat 2 tetes, maka perbedaan antara keduanya tidak terlalu jauh.


H.  KESIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kadar asam cuka botol adalah 6,72 %.
2.      Saran
Sebaiknya dalam melakukan penakaran bahan-bahan percobaan lebih teliti lagi, karena ketepatan ukuran sangat dituntut demi kebenaran hasil percobaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN YAKULT

Praktikum Biologi-Respirasi